S.M. Kartosuwiryo, pemimpin gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), memiliki hubungan erat dengan Cepu karena ia lahir dan menghabiskan masa kecilnya di kota tersebut. Meskipun pergerakan militernya lebih dikenal di Jawa Barat, jejak Kartosuwiryo di Cepu sebagian besar berkaitan dengan awal kehidupannya dan asal-usul keluarganya
Kelahiran dan latar belakang keluarga
- Lahir di Cepu: Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo lahir di Cepu, Blora, pada 7 Januari 1905.
- Keluarga priayi: Ia berasal dari keluarga priayi feodal yang cukup terpandang. Ayahnya, Marijan Kartosuwiryo, merupakan seorang mantri candu di pemerintah kolonial Belanda, yang menunjukkan status ekonomi keluarga yang cukup mapan.
- Kakeknya: Nama Kartosuwiryo sendiri sebenarnya berasal dari kakeknya, yang juga menambah pengaruh dan status sosial keluarganya.
Pendidikan dan pengaruh awal
- Pendidikan Belanda: Kartosuwiryo menempuh pendidikan di sekolah-sekolah Belanda di Cepu, yang memberinya bekal pendidikan modern dan pandangan luas.
- Awal pergerakan: Meskipun memulai pergerakan politik di luar Cepu, masa kecilnya yang dihabiskan di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur ini memberikan pengaruh awal terhadap pandangan dan pemikirannya.
Peran Cepu dalam historiografi
- Sisi lain “tokoh minyak”: Beberapa artikel di media lokal Blora menyoroti dua sisi Kartosuwiryo sebagai tokoh kelahiran “Kota Minyak”, Cepu. Penelusuran jejaknya di Cepu membantu memahami latar belakang pribadi sebelum ia terlibat dalam pergerakan yang lebih besar dan kontroversial.
- Pengingat sejarah: Keberadaan Cepu sebagai tempat kelahirannya menjadi bagian penting dari narasi sejarahnya. Meskipun jejak fisiknya tidak sebanyak di wilayah lain, Cepu tetap menjadi titik awal penting untuk memahami siapa Kartosuwiryo dan perjalanannya.
Tidak ada jejak perlawanan bersenjata di Cepu
- Bukan medan pertempuran: Penting untuk dicatat bahwa jejak Kartosuwiryo di Cepu tidak berhubungan dengan gerakan bersenjata DI/TII yang ia pimpin. Perlawanan bersenjata itu sebagian besar terjadi di Jawa Barat dan beberapa wilayah lain, dan penangkapannya juga terjadi di Jawa Barat.
- Perjalanan setelah Cepu: Setelah meninggalkan Cepu, Kartosuwiryo melanjutkan pendidikannya dan memulai karier politiknya di luar Blora, terutama setelah bertemu dengan tokoh-tokoh seperti H.O.S. Cokroaminoto.

